Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Jumat, 04 Juni 2010

Filsuf islam


Ibnu khaldun
Ibnu khaldun adalah seorang sejarahwan dan seorang Bapak Sosiologi Islam. Gurunya yang pertama adalah ayahnya sendiri. Al-Muqaddimah Karya yang Abadi
Bagi Ibnu Khaldun, ilmu tersebut merupakan dasar bagi pemahaman sejarah.
Dalam buku itu Ibnu Khaldun diantara menyatakan bahwa kajian sejarah haruslah melalui pengujian-pengujian yang kritis.
“Di tangan Ibnu Khaldun, sejarah menjadi sesuatu yang rasional, faktual dan bebas dari dongeng-dongeng,” papar Syafii Ma’arif. Pemikiran Ibnu Khaldun telah memberi pengaruh yang besar terhadap para ilmuwan Barat. Ibnu Khaldun sudah mencetuskan berbagai macam teori ekonomi, jauh sebelum lahirnya para ekonom Barat yang diklaim sebagai bapak ekonomi seperti Adam Smith (1723-1790 M) dan David Ricardo (1772-1823).Teori-teori yang dicetuskannya merupakan hasil pemikiran yang terlahir dari hasil pengamatannya terhadap berbagai masyarakat yang kemudian dipadukan dengan analisis tajam dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya.
IBNU THUFAIL
Nama lengkap ibnu Thufail ialah Abu Bakar Muhammad ibnu Abd Al-Malik ibn Muhammad ibnu Muhammad ibnu Thufail. Ia dilahirkan di Guadix (Arab : Wadi Asy), provinsi Granada, Spanyol pada tahun 506 H/1110 M. dalam bahasa latin ibnu Thufail populer dengan sebutan Abubacer.
a. Metafisika (ketuhanan)
Dengan akalnya, ia telah mengetahui adanya Allah. Dalam membuktikan adanya Allah Ibnu Thufail mengemukakan 3 argument sebagai berikut:
a)Argumen Gerak (al-harakat)
Bagi yang meyakini alam baharu, berarti alam ini sebelumnya tidak ada. Untuk menjadi ada mustahil dirinya sendiri yang mengadakan. Oleh karena itu, mesti ada penciptanya. Pencipta inilah yang menggerakkan alam dari yang tidak ada menjadi ada, yang disebut menjadi Allah.
b) Argumen Materi (al-madat) dan Bentuk ( al-shurat)
· Segala yang ada ini tersusun dari materi dan bentuk
· Setiap materi membutuhkan bentuk
· Bentuk tidak mungkin bereksistensi penggerak
· Segala yang ada untuk bereksistensi membutuhkan pencipta
c)Argumen
Menurut Ibnu Thufail, alam ini tersusun sangat rapi dan sangat teratur. Semua planet beredar secara teratur. Begitu juga jenis hewan, semua dilengkapi dengan anggota tubuh yang begitu rupa. Semua anggota tubuh tersebut mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang sangat efektif kemanfaatannya bagi hewan tersebut. Tampaknya tidak satupun ciptaan Allah ini dalam keadaan percuma.
b. Rekonsiliasi antara filsafat dan agama
Melalui roman Hayy Ibnu Yaqdan, Ibnu Thufail menekankan bahwa antara filsafat dan agama tidak bertentangan. Hayy yang bebas dari pengaruh ajaran nabi, dapat sampai ke tingkat tertingi dan Ma’rifat terhadap Allah melalui akalnya dan kasyf ruhani yang ia peroleh dengan jalan latihan ruhani.
c. Epistemologi
Ma’rifat dimulai dari panca indera. Dengan pengamatan dan pengalaman diperoleh pengetahuan inderawi. Hal yang bersifat metafisis dapat diketahui dengan akal intuisi. Ma’rifat bisa dilakukan dengan dua cara: pemikiran dan renungan akal, seperti yang dilakukan para filusuf Muslim dan Kasyuf Ruhani (Tasawuf) yang biasa dilakukan oleh kaum sufi. Kasf ruhani merupakan ekstase yang tidak dilukiskan dengan kata-kata sebab kata-kata hanya merupakan symbol yang terbatas pada pengamatan inderawi.
Ibnu bajjah
Lahir di Saragosa, dokter, musisi, penulis lagu dan puisi populer, Wazir
Filsafatnya: Ittishal (kontak/perhubungan) bersifak etis eskatologis, Mengembangkan tema klasik: aktualitas potensi intelektual. Tindakan mengarah ke penyatuan dengan intelek aktif. Karakteristik tindakan manusia adalah akalbudi: sukarela muncul
karena refleksi (berbeda dg tindakan yang terpaksa dan impulsif). Manusia mrpkan bentuk intelektual/spiritual yg mrpkan bagian tertinggi dari skala besar wujud.
ibn Rusyd
Fuqoha, Qodhi, dokter, filsof yang dermawan dll. Komentar-komentar pendek (jami’) dan menengah (talkhis) terhadap filsuf lain terutama thd aristoteles dan ibnu sina. Doktrinal agresis, masa filsafatnya yang orisinal diantaranya dengan mengkritik filsafat ibn Bajjah. Komentar-komentar panjang (tafsir), menjelaskan teks aristoteles : jiwa, logika, dll.
Filsafatnya;
Filsafat Ketuhanan
Eksistensi Tuhan dikukuhkan melalui pengalaman ganda. Kehidupan makhluk mengandaikan pemeliharaan, dan kebergantungan mengandaikan Sang pencipta. Untuk mengenal Tuhan : mengkaitkan substansiNya dengan substansi sesuatu .
Ada dua tipe pemahaman tentang bukti adanya Tuhan: 1) memahami sesuai empiri (awam) 2) memahami melalui bukti apodeistik (intelektual)
Penciptaan
Menentang emanasionisme. Penciptaan karena transendensi Tuhan atas ciptaan
Pembelaan terhadap Filsafat
Konsilisasi Iman dan akal: ajaran agama yang simple cukup bagi awam, filsafat dibutuhkan untuk memuaskan org terpelajar, dua bahasa: simbolik org awam, demonstratif bagi intelektual. Keunggulan agama berdasar wahyu daripada agama yang murni rasional Akal aktif-dlm gambaran rasional- melalui imajinasi simbol awam. Rasionalisme religius bukan reduksionisme.
AL KINDI
Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab. Di samping menerjemah, al-Kindi juga memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Karena keahlian dan keluasan pandangannya, ia diangkat sebagai ahli di istana dan menjadi guru putra Khalifah al-Mu’tasim, Ahmad.
Manusia
Al-Kindi membagi daya jiwa menjadi tiga: daya bernafsu (appetitive), daya pemarah (irascible), dan daya berpikir (cognitive atau rational). Sebagaimana Plato, ia membandingkan ketiga kekuatan jiwa ini dengan mengibaratkan daya berpikir sebagai sais kereta dan dua kekuatan lainnya (pemarah dan nafsu) sebagai dua ekor kuda yang menarik kereta tersebut. Jika akal budi dapat berkembang dengan baik, maka dua daya jiwa lainnya dapat dikendalikan dengan baik pula. Orang yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu birahi dan amarah diibaratkan al-Kindi seperti anjing dan babi, sedang bagi mereka yang menjadikan akal budi sebagai tuannya, mereka diibaratkan sebagai raja.
Penciptaan
fungsi filsafat sesungguhnya bukan untuk menggugat kebenaran wahyu atau untuk menuntut keunggulan yang lancang atau menuntut persamaan dengan wahyu. Filsafat haruslah sama sekali tidak mengajukan tuntutan sebagai jalan tertinggi menuju kebenaran dan mau merendahkan dirinya sebagai penunjang bagi wahyu.Ia mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segala sesuatu sejauh jangkauan pengetahuan manusia. Karena itu, al-Kindi dengan tegas mengatakan bahwa filsafat memiliki keterbatasan dan bahwa ia tidak dapat mengatasi problem semisal mukjizat, surga, neraka, dan kehidupan akhirat. Dalam semangat ini pula, al-Kindi mempertahankan penciptaan dunia ex nihilio, kebangkitan jasmani, mukjizat, keabsahan wahyu, dan kelahiran dan kehancuran dunia oleh Tuhan.
IBNU MISKAWAIH
Ibnu Maskawaih adalah seorang keturunan Persia, Ibnu Maskawaih berbeda dengan al-Kindi dan al-Farabi yang lebih menekankan pada aspek metafisik, ibnu Maskawaih lebih pada tataran filsafat etika.
Sejarah dan filsafat merupakan dua bidang yang sangat disenanginya. Dia menghindari masalah merekonsiliasi agama dengan filsafat dengan klaim dari filsuf Yunani yang tidak menayangkan fokus kesatuan dan keberadaan Allah.
Menurut Ibnu Miskawaih, Tuhan merupakan zat yang tidak berjisim, azali, dan pencipta. Tuhan ada tanpa diadakan dan ada-Nya tidak tergantung pada yang lain, sedangkan yang lain membutuhkannya. Dari akal ini timbul jiwa dan dengan perantaraan jiwa timbul planet (al-falak).
Filsafat Jiwa
Menurut Ibnu Miskawaih, jiwa adalah abadi dan substansi bebas yang mengendalikan tubuh. Dalam hal jiwa manusia, yang memiliki tiga daya Ibn Miskawaih memiliki pendapat yang sama dengan Plato dan Aristoteles.
Pengaruh Filsafat Dalam Dirinya
Hanya saja kehebatan beliau ini tidak didasari dengan ilmu atsar dan keahlian dalam hadits-hadits Nabi yang dapat menghancurkan filsafat. Mereka adalah filosof yang menyangkal adanya Tuhan. Mereka adalah filosof yang melaksanakan berbagai penelitian di alam ini. Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk ke dalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliau memiliki bantahan terhadapnya.
IBNU SINA
Beliau adalah seorang kebangsaan Persia yang ahli matematikawan, dokter, ensiklopedis dan filsuf yang tekenal dizamannya.
. Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.
Pemikiran Penting Ibnu Sina
Pemikiran terpenting yang dihasilkan Ibnu Sina ialah falsafatnya tentang jiwa. Dari akal ke sepuluh memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada dibawah bulan. Jiwa manusia sebagaimana jiwa - jiwa lain dan segala apa yang terdapat di bawah Bulan, memancar dari akal ke sepuluh.
1. Pembahasan kebaikan - kebaikan, jiwa manusia, indera dan lain - lain dan pembahasan lain yang biasa termasuk dalam pengertian ilmu jiwa yang sebenarnya.
2. Segi metafisika, yang membicarakan tentang wujud dan hakikat jiwa, pertalian jiwa dengan badan dan keabadian jiwa.
Ibnu Sina membagi jiwa dalam tiga bahagian :
· Representasi yang menyimpan segala apa yang diterima oleh indera bersama
· Imaginasi yang dapat menyusun apa yang disimpan dalam representasi
· Rekoleksi yang menyimpan hal - hal abstrak yang diterima oleh estimasi.
Praktis yang hubungannya dengan badanTeoritis yang hubungannya adalah dengan hal - hal abstrak. Bagi Ibnu Sina sifat wujudlah yang terpenting dan yang mempunyai kedudukan diatas segala sifat lain, walaupun essensi sendiri. Wujudlah yang membuat tiap essensi yang dalam akal mempunyai kenyataan diluar akal. 4 catatan sebagai berikut:
Falsafat Wahyu dan Nabi
Dari keempat akal tersebut tingkatan akal yang terendah adalah akal materiil. Ada kalanya Tuhan menganugerahkan kepada manusia akal materiil yang besar lagi kuat, yang Ibnu Sina diberi nama al hads yaitu intuisi. Inilah bentuk akal tertinggi yang dapat diperoleh manusia dan terdapat hanya pada nabi - nabi.
(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar